BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seni merupakan istilah yang identik dengan keindahan, kesenangan dan
rekreasi. Dalam proses kehidupan masyarakat, seni tidak pernah absen untuk ikut
andil dalam perkembangan kehidupan tersebut. Kehidupan masyarakat terus
bergerak menjadi lebih rumit, diiringi dengan kemajuan seni yang bentuk dan
nilainya juga semakin kompleks.
Dewasa ini seni tidak hanya
merupakan suatu karya yang hanya dinikmati keindahannya saja, akan tetapi seni
juga memiliki beberapa fungsi salah satunya yaitu sungsi sebagai sosial. Seni
dapat digunakan serta dimanfaatkan dalam mediasii terhadap masyarakat luas.
seni sebagai sosial dapat memberikan
pengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat. Patung merupakan sebuah lambang atau
simbolis yang merupakan sebuah penghargaan terhadap seseorang atau simbol
terhadap sebuah cerita sejarah yang ada di suatu tempat tertentu.
Patung sisingamangaraja merupakan
patung yang berada di jalan sisingamangaraja didepan lapangan sepak bola
Teladan. Sisingamangaraja merupakan seorang pahlawan nasional indonesia.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami akan meneliti patung tersebut
dalam konteks sosiologi seninya.
B.
Rumusan masalah
1.
Mengapa patung sisingamangaraja didirikan di depan
stadion sepak bola teladan?
2.
Apa hubungan simbol-simbol bangunan yang terdapat pada
patung terhadap masyarakat?
C.
Tujuan
1.
Memberikan informasi mengenai patung sisingamangaraja sebagai sosial di kehidupan masyarakat
2.
Mendeskripsikan latar belakang didirikannya patung
sisingamangaraja
D.
Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari segi teoritis
maupun praktis.
1.
Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan terutama mengetahui pentingnya seni sebagai sosial
serta hubungannya terhadap masyarakat.
2.
Manfaat praktis
a.
Bagi Peliti
Sebagai sarana untuk mengembangkan daya berfikir dan
penerapan keilmuan yang telah dipelajari di perguruan tinggi dan menambah ilmu
pengetahuan dari permasalahan yang diteliti.
b.
Bagi Masyarakat
Semakin memahami apa itu fungsi seni sebagai sosialisasi
serta mengetahui sejarah cerita dibalik didirikannya patung sisingamangaraja.
c.
Bagi pemerintah/Instansi Terkait
Sebagai rekomendasi untuk memperhatikan cerita sejarah yang
disimbolisasikan dalam bentuk monumen.
BAB II
TEORI YANG RELEVAN
Patung adalah jenis
karya seni
dalam wujud
tiga dimensi.
Dalam era industri dan
teknologi yang semakin canggih
sekarang ini, karya-karya seni
patung hadir
dan ikut
memberikan interpretasinya atas dampak
era tersebut. Para pematung tidak
hanya sekedar
mengekspresikan manifestasi alam
yang indah seperti apa
adanya kedalam
karya, akan
tetapi juga
mengekspresikannya dari hasil
simplifikasi alam dengan
hanya menangkap
hakikat dari
obyek, sehingga
memunculkan karya-karya
dalam wujud
abstrak, dengan berbagai
‘nilai-nilai’ yang diungkapkan lewat
‘tanda-tanda’ visualnya.
Seni Patung pada zaman
dahulu di buat untuk kepentingan keagamaan, pada jaman hindu dan budha, patung di buat untuk
menghormati dewa atau orang yang di jadikan teladan. Pada perkembangan
selanjutnya patung di buat untuk monument/ peringatan suatu peristiwa besar
pada suatu bangsa, kelompok atau perorangan.
Pada jaman sekarang seni
patung sering diciptakan untuk hiasan, penciptanya lebih bebas dan bervariasi
dan seni patung itu diciptakan untuk dinikmati nilai keindahan bentuknya.Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan
karya seni
yang dapat bertahan selama mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan
menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari perunggu
dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Kadang, walaupun sangat jarang,
digunakan pula bahan berharga seperti emas, perak, jade, dan gading. Bahan yang
lebih umum dan tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar,
termasuk kayu, keramik, dan logam.
BAB III
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam menusun sebuah laporan diperlukan teknik pengumpulan data. Adapun
teknik yang saya gunakan dalam menyusun laporan ini yaitu sebagai berikut :
1. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh
peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang
akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah,
laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi,
peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber
tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. Adapun saya melakukan studi pustaka dengan melihat beberapa buku tentang
seni dan jurnal-jurnal yang mendukung serta menelusuri website-website yang
bersangkutan.
2.
Observasi
Observasi
merupakan langkah kedua dalam melakukan pengumpulan data setelah penulis
melakukan studi pustaka. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
cara melakukan pengamatan serta
pemahaman tentang lukisan
terhadap teori yang ada. Dengan melakukan observasi, penulis
menjadi lebih memahami tentang subyek dan obyek yang sedang diteliti.
3.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk
menyediaan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari karangan/ tulisan, wasiat, buku, undang-undang, dan sebagainya. Dalam artian umum dokumentasi
merupakan sebuah pencarian, penyelidikan, pengumpulan, pengawetan, penguasaan,
pemakaian dan penyediaan dokumen.
Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan keterangan dan
penerangan pengetahuan dan bukti. Dalam hal ini saya mengambil jurnal dan pendapat para
ahli dari internet.
BAB IV
ANALISIS DATA
A.
Teknik Analisis Data
Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif
merupakan suatu teknik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti
data-data yang telah terkumpul dengan memperhatikan sebanyak mungkin aspek
situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga diperoleh gambaran secara umum
dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya.
1.
Pengumpulan
data
Pengumpulan
data berarti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan
hasil observasi dan dokumentasi.
2.
Reduksi
data
Reduksi
data merupakan kegiatan menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu
dan mengoganisasikan data-data untuk memberikan gambaran yang lebih tajam
tentang hasil pengamatan dan untuk mempermudah mengambil kesimpulan.
3.
Penyajian
data
Penyajian
data merupakan kegiatan menyusun data baik dalam bentuk narasi, matriks, atau
tabel sehingga tersistematis secara logis. Penyajian data juga merupakan bagian
dari pengambilan kesimpulan.
BAB V
PEMBAHASAN
Sisingamangaraja XII lahir pada tahun
1849 di bahkara yang merupakan salah satu tempat indah di tepian danau toba itu memiliki nama kecil
patuan bosar gelar Onpu Pulo Batu. Nama "Sisingamangaraja XII sendiri
berasal dari bahasa sanskerta yaitu "singa" dan
"mangaraja".Pada saat usianya baru 19 tahun ia dinobatkan menjadi
raja loh yang pada saat itu jatuh pada tahun 1871.
Untuk melawan
belanda,sisingamangaraja XII menjalin
kerjasama persekutuan dengan beberapa suku di aceh dan kerajaan aceh serta
dengan kerajaan minangkabau. Berkat jalinan kerjasama persekutuan ini lah yang
menyebabkan aceh dan tanah batak sulit ditaklukkan Belanda.
Sisingamangaraja XII dikenal sebagai sosok yang anti perbudakan dan penindasan.
Ia sangat menghargai hak kemerdekaan
hidup maka dari itu ia berjuang menentang penindasan belanda di
indonesia terutama di tanah batak sumatera utara. Dengan dukungan rakyat tanah
batak pada tahun 1877 ia menyatakan perang kepada belanda. Perang panjang
berlangsung selama tiga dasawarsa.
Pada akhirnya tahun 1907, sisingamangaraja XII tertembak setelah bertempur dalam jarak dekat
dengan sebuah pasukan khusus pimpinan kapten christoffel. Beberapa sumber yang
kami dapatkan bercerita bahwa sebenarnya sisingamangraja XII kebal peluru namun
karena terpercik dara putrinya, lopian yang tertembak, maka sisimangaraja XII
pun gugur bersama dua puteranya . Sebelum tertembak nya sisimangaraja XII, hampir seluruh kerabat dan
keluarga besar sisingamangaraja XII ditangkap namun para pengikutnya berpencar
dan meneruskan perlawanan.
Sisingamangaraja XII dikebumikan oleh Belanda secara militer
pada tahun 22 juni 1907 di silindang. Makamnya baru dipindahkan ke soposurung
,balige seperti sekarang ini sejak 17 Juni 1953.
Untuk menghormati perjuangan raja Sisingamangaraja XII ,
tahun 1979 di bangun monumen pahlawan
Raja Sisingamangaraja XII di kota medan dekat stadion teladan serta dijadikan nama
jalan di kota medan serta dijadikan nama sekolah dan perguruan tinggi di salah
satu wilayah di sumatera utara.
Pada bangunan patung sisingamangaraja terdapat berbagai
macam bangunan penunjang misalnya terdapat patung berbentuk ulos yang
menunjukkan bahwa sisingamangaraja merupakan orang yang bersuku batak. Kemudian
patung kuda yang dinaiki oleh sisingamangaraja dibuat dengan sala satu kaki
depan kuda dalam keadaan naik yang menunjukkan bahwa sisingamangaraja mati
dalam kondisi keadaan perang.
Kalau kita perhatikan Cap Si Singamangaraja XII yang
bertuliskan huruf arab berbunyi; Inilah Cap Maharaja di negri Toba kampung
Bakara kotanya. Hijrah Nabi 1304. Pada cap tersebut terlihat jelas penggunaan
tahun hijriah Nabi. Hal ini memberikan gambaran tentang besarnya pengaruh
ajaran Islam yang menjiwai diri Si Singamangaraja XII. Adapun huruf batak yang
masih pula di abadikan, adalah sama dengan tindakan Pangeran Diponegoro yang
masih mengguakan huruf jawa dalam menulis surat
.
BAB V
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Seni merupakan suatu hal yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan
sehari-hari manusia. Begitu juga dalam sosial, seni sangat berperan penting
serta berdampak besar terhadap kehidupan bermasyarakat.
Patung sisingamngaraja merupakan patung yang berada di di kota medan
tepatnya pada depan stadion sepak bola Teladan.
Untuk menghormati perjuangan raja Sisingamangaraja XII ,
tahun 1979 di bangun monumen pahlawan
Raja Sisingamangaraja XII di kota medan dekat stadion teladan serta dijadikan nama
jalan di kota medan serta dijadikan nama sekolah dan perguruan tinggi di salah
satu wilayah di sumatera utara.
B.
Saran
1.
Bagi mahasiswa
Penelitian ini merupakan tuas dari mata kuliah sosiologi
seni. Apabila terdapat kesalahan dikemudian hari diharapkan bagi mahasiswa
untuk melakukan penelitian kembali.
2.
Bagi masyarakat
Penelitian ini berisi tentang fungsi seni sebagai edukasi
atau dalam pendidikan. diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya seni dalam sosial.
Serta memberikan pengetahuan mengenai
sejarah patung sisingamangaraja.
3.
Bagi pemerintah
Informasi seputar sejarah seni sangat kurang untuk menopang pelajaran. Adapun
saran bagi pemerintah yaitu agar lebih memperhatikan pendidikan sejarah seni di
area sekolah.
x