Senin, 18 Februari 2019

LAPORAN HASIL PENELITIAN MAKAM PAHLAWAN SISINGAMANGARAJA SUMATERA UTARA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Seni merupakan istilah yang identik dengan keindahan, kesenangan dan rekreasi. Dalam proses kehidupan masyarakat, seni tidak pernah absen untuk ikut andil dalam perkembangan kehidupan tersebut. Kehidupan masyarakat terus bergerak menjadi lebih rumit, diiringi dengan kemajuan seni yang bentuk dan nilainya juga semakin kompleks.
            Dewasa ini seni tidak hanya merupakan suatu karya yang hanya dinikmati keindahannya saja, akan tetapi seni juga memiliki beberapa fungsi salah satunya yaitu sungsi sebagai sosial. Seni dapat digunakan serta dimanfaatkan dalam mediasii terhadap masyarakat luas.
            seni sebagai sosial dapat memberikan pengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat. Patung merupakan sebuah lambang atau simbolis yang merupakan sebuah penghargaan terhadap seseorang atau simbol terhadap sebuah cerita sejarah yang ada di suatu tempat tertentu.
            Patung sisingamangaraja merupakan patung yang berada di jalan sisingamangaraja didepan lapangan sepak bola Teladan. Sisingamangaraja merupakan seorang pahlawan nasional indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami akan meneliti patung tersebut dalam konteks sosiologi seninya.

B.     Rumusan masalah
1.      Mengapa patung sisingamangaraja didirikan di depan stadion sepak bola teladan?
2.      Apa hubungan simbol-simbol bangunan yang terdapat pada patung terhadap masyarakat?


C.     Tujuan
1.      Memberikan informasi mengenai patung sisingamangaraja  sebagai sosial di kehidupan masyarakat
2.      Mendeskripsikan latar belakang didirikannya patung sisingamangaraja

D.    Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari segi teoritis maupun praktis.
1.      Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama mengetahui pentingnya seni sebagai sosial serta hubungannya terhadap masyarakat.
2.      Manfaat praktis
a.       Bagi Peliti
Sebagai sarana untuk mengembangkan daya berfikir dan penerapan keilmuan yang telah dipelajari di perguruan tinggi dan menambah ilmu pengetahuan dari permasalahan yang diteliti.
b.      Bagi Masyarakat
Semakin memahami apa itu fungsi seni sebagai sosialisasi serta mengetahui sejarah cerita dibalik didirikannya patung sisingamangaraja.
c.       Bagi pemerintah/Instansi Terkait
Sebagai rekomendasi untuk memperhatikan cerita sejarah yang disimbolisasikan dalam bentuk monumen.







BAB II
TEORI YANG RELEVAN

Patung adalah jenis karya seni dalam wujud tiga dimensi. Dalam era industri dan teknologi yang semakin canggih sekarang ini, karya-karya seni patung hadir dan ikut memberikan interpretasinya atas dampak era tersebut. Para pematung tidak hanya sekedar mengekspresikan manifestasi alam yang indah seperti apa adanya kedalam karya, akan tetapi juga mengekspresikannya dari hasil simplifikasi alam dengan hanya menangkap hakikat dari obyek, sehingga memunculkan karya-karya dalam wujud abstrak, dengan berbagai nilai-nilai yang diungkapkan lewattanda-tanda visualnya.
Seni Patung pada zaman dahulu di buat untuk kepentingan keagamaan, pada jaman   hindu dan budha, patung di buat untuk menghormati dewa atau orang yang di jadikan teladan. Pada perkembangan selanjutnya patung di buat untuk monument/ peringatan suatu peristiwa besar pada suatu bangsa, kelompok atau perorangan.
Pada jaman sekarang seni patung sering diciptakan untuk hiasan, penciptanya lebih bebas dan bervariasi dan seni patung itu diciptakan untuk dinikmati nilai keindahan bentuknya.Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan
karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Kadang, walaupun sangat jarang, digunakan pula bahan berharga seperti emas, perak, jade, dan gading. Bahan yang lebih umum dan tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk kayu, keramik, dan logam.



BAB III
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam menusun sebuah laporan diperlukan teknik pengumpulan data. Adapun teknik yang saya gunakan dalam menyusun laporan ini yaitu sebagai berikut :
1.      Studi kepustakaan
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. Adapun saya melakukan studi pustaka dengan melihat beberapa buku tentang seni dan jurnal-jurnal yang mendukung serta menelusuri website-website yang bersangkutan.

2.      Observasi
Observasi merupakan langkah kedua dalam melakukan pengumpulan data setelah penulis melakukan studi pustaka. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan serta pemahaman tentang lukisan terhadap teori yang ada. Dengan melakukan observasi, penulis menjadi lebih memahami tentang subyek dan obyek yang sedang diteliti.

3.      Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediaan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari karangan/ tulisan, wasiatbukuundang-undang, dan sebagainya. Dalam artian umum dokumentasi merupakan sebuah pencarian, penyelidikan, pengumpulan, pengawetan, penguasaan, pemakaian dan penyediaan dokumen. 
Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan keterangan dan penerangan pengetahuan dan bukti. Dalam hal ini saya mengambil jurnal dan pendapat para ahli dari internet.



















BAB IV
ANALISIS DATA
A.    Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif  kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif merupakan suatu teknik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memperhatikan sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga diperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya.
1.      Pengumpulan data
Pengumpulan data berarti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan dokumentasi.

2.      Reduksi data
Reduksi data merupakan kegiatan menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengoganisasikan data-data untuk memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan untuk mempermudah mengambil kesimpulan.

3.      Penyajian data
Penyajian data merupakan kegiatan menyusun data baik dalam bentuk narasi, matriks, atau tabel sehingga tersistematis secara logis. Penyajian data juga merupakan bagian dari pengambilan kesimpulan.







BAB V
PEMBAHASAN


Sisingamangaraja XII lahir pada tahun 1849 di bahkara yang merupakan salah satu tempat indah di tepian danau toba itu memiliki nama kecil patuan bosar gelar Onpu Pulo Batu. Nama "Sisingamangaraja XII sendiri berasal dari bahasa sanskerta yaitu "singa" dan "mangaraja".Pada saat usianya baru 19 tahun ia dinobatkan menjadi raja loh yang pada saat itu jatuh pada tahun 1871.
Untuk melawan belanda,sisingamangaraja XII menjalin kerjasama persekutuan dengan beberapa suku di aceh dan kerajaan aceh serta dengan kerajaan minangkabau. Berkat jalinan kerjasama persekutuan ini lah yang menyebabkan aceh dan tanah batak sulit ditaklukkan Belanda.
Sisingamangaraja XII dikenal sebagai sosok yang anti perbudakan dan penindasan. Ia sangat menghargai hak kemerdekaan hidup maka dari itu ia berjuang menentang penindasan belanda di indonesia terutama di tanah batak sumatera utara. Dengan dukungan rakyat tanah batak pada tahun 1877 ia menyatakan perang kepada belanda. Perang panjang berlangsung selama tiga dasawarsa.
Pada akhirnya tahun 1907, sisingamangaraja XII tertembak setelah bertempur dalam jarak dekat dengan sebuah pasukan khusus pimpinan kapten christoffel. Beberapa sumber yang kami dapatkan bercerita bahwa sebenarnya sisingamangraja XII kebal peluru namun karena terpercik dara putrinya, lopian yang tertembak, maka sisimangaraja XII pun gugur bersama dua puteranya . Sebelum tertembak nya sisimangaraja XII, hampir seluruh kerabat dan keluarga besar sisingamangaraja XII ditangkap namun para pengikutnya berpencar dan meneruskan perlawanan.
Sisingamangaraja XII dikebumikan oleh Belanda secara militer pada tahun 22 juni 1907 di silindang. Makamnya baru dipindahkan ke soposurung ,balige seperti sekarang ini sejak 17 Juni 1953.
Untuk menghormati perjuangan raja Sisingamangaraja XII , tahun 1979 di bangun monumen pahlawan  Raja Sisingamangaraja XII di kota medan dekat stadion teladan serta dijadikan nama jalan di kota medan serta dijadikan nama sekolah dan perguruan tinggi di salah satu wilayah di sumatera utara.
Pada bangunan patung sisingamangaraja terdapat berbagai macam bangunan penunjang misalnya terdapat patung berbentuk ulos yang menunjukkan bahwa sisingamangaraja merupakan orang yang bersuku batak. Kemudian patung kuda yang dinaiki oleh sisingamangaraja dibuat dengan sala satu kaki depan kuda dalam keadaan naik yang menunjukkan bahwa sisingamangaraja mati dalam kondisi keadaan perang.
 
   
Kalau kita perhatikan Cap Si Singamangaraja XII yang bertuliskan huruf arab berbunyi; Inilah Cap Maharaja di negri Toba kampung Bakara kotanya. Hijrah Nabi 1304. Pada cap tersebut terlihat jelas penggunaan tahun hijriah Nabi. Hal ini memberikan gambaran tentang besarnya pengaruh ajaran Islam yang menjiwai diri Si Singamangaraja XII. Adapun huruf batak yang masih pula di abadikan, adalah sama dengan tindakan Pangeran Diponegoro yang masih mengguakan huruf jawa dalam menulis surat


.






                            














BAB V
KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
Seni merupakan suatu hal yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Begitu juga dalam sosial, seni sangat berperan penting serta berdampak besar terhadap kehidupan bermasyarakat.
Patung sisingamngaraja merupakan patung yang berada di di kota medan tepatnya pada depan stadion sepak bola Teladan.
Untuk menghormati perjuangan raja Sisingamangaraja XII , tahun 1979 di bangun monumen pahlawan  Raja Sisingamangaraja XII di kota medan dekat stadion teladan serta dijadikan nama jalan di kota medan serta dijadikan nama sekolah dan perguruan tinggi di salah satu wilayah di sumatera utara.


B.     Saran
1.      Bagi mahasiswa
Penelitian ini merupakan tuas dari mata kuliah sosiologi seni. Apabila terdapat kesalahan dikemudian hari diharapkan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian kembali.
2.      Bagi masyarakat
Penelitian ini berisi tentang fungsi seni sebagai edukasi atau dalam pendidikan. diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya seni dalam sosial. Serta memberikan pengetahuan  mengenai sejarah patung sisingamangaraja.
3.      Bagi pemerintah
Informasi seputar sejarah seni  sangat kurang untuk menopang pelajaran. Adapun saran bagi pemerintah yaitu agar lebih memperhatikan pendidikan sejarah seni di area sekolah.


    
  
 


x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar